Menjadi Muslim Berdaulat

Habib Husein Ja’far Al-Hadar menegaskan pentingnya kedaulatan seorang muslim dalam ber-Islam agar tidak mudah terguncang dengan informasi yang membeludak di jaman media sosial kali ini. Hal itu disampaikan Habib Husein dalam acara diskusi “Ngobrolin Islam Kita” yang dilaksanakan di Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA), Kamis 30 Januari 2020.

Nah, untuk menjadi berdaulat, Habib Husein bilang, seorang muslim harus mencari karakter-karakter dasar dalam Islam. Kemudian karakter-karakter itu dipatri di kepala sebagai filter informasi-informasi yang kita terima. Sehingga ketika ada informasi yang bertentangan dengan karakter dasar Islam itu maka otomatis akan tertolak sendiri.

Karakter-karakter dasar Islam itu di antaranya menurut Habib Husein, pertama adalah Dinur-Rahmah. Yang artinya Islam adalah agama penuh cinta kasih. Sehingga bila ada informasi tentang Islam tapi bertentangan dengan cintah kasih maka tertolak.

“Sehingga kalau tidak cinta kasih itu pasti bukan Islam, karena itu adalah karakter dasarnya,” kata Habib Husein.

 

Implikasinya, Habib Husein bilang, setiap tokoh agama Islam harus penuh dengan cinta dan kata-katanya penuh cinta kasih. Jika mengaku sebagai tokoh agama Islam tapi tak memiliki cinta kasih, maka akan tertolak.

Karakter kedua adalah Addinu Yusrun. Yaitu agama Islam selalu memudahkan. Oleh karena itu, Habib Husein bilang ketika kita diberi paparan yang banyak tentang hukum sesuatu, kita memilih aturan hukum yang termudah, namun dalam memilihnya tidak boleh dengan nafsu.

Karakter ketiga adalah Islam sebagai agama fitrah. Sehingga sebagai agama fitrah, ajaran-ajarannya tidak akan bertentangan dengan fitrah yang ada dalam diri kita. Bila ada sesuatu yang bertentangan dengan fitrah, maka secara otomatis akan tertolak.

Hal ini menurut Habib Husein akan mendidik kita menjalani hidup sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia. Karena itu, lanjut Habib Husein, kalau anti dengan nilai-nilai kemanusiaan, maka pasti bertentangan dengan nilai dasar Islam. Sebab Islam adalah agama fitrah.

“Makanya terorisme, bom bunuh diri itu juga bertentangan dengan prinsip dasar dalam karakter Islam. Karena Islam itu sesuai dengan prinsip kemanusiaan,” kata Habib Husein.

Lebih dari 30 orang hadir dalam diskusi pada sore itu. Diskusi yang sudah dua kali dilaksanakan ini rencananya akan terus digelar setiap bulannya dengan tema yang berbeda-beda untuk semakin meningkatkan keberIslaman kita.

Related posts

Peziarah Haul Habib Sholeh Membludak, Acara Tetap Berjalan Tertib

Museum yang Menyimpan Karya-Karya Syaikhona Kholil Bangkalan akan Segera Terwujud

Gelar Rauhah Virtual, MAHYA Ajak Masyarakat Mengenal Thariqah Alawiyah