Hikmah Alawiyah
Image default
Kitab/Buku Baru

Menguak ‘Misteri Umur Manusia’

Secara umum kita mengenal umur manusia dimulai dari kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Dari situ kita menghitung berapa umur kita, dari sejak lahir hingga saat ini. Ada yang berumur 7 tahun, 19 tahun, 58 tahun, atau bahkan 100 tahun lebih. Kematian sebagai penutup umur pun bermacam-macam, tak harus menjadi tua untuk datangnya ajal, bisa juga dalam masa anak-anak atau pun remaja. Karena begitu banyak rahasia yang tak terkuak dari akhir umur itu, maka sering kali kita menyebutnya bahwa umur manusia adalah misteri.

Namun, buku “Misteri Umur Manusia” memberi pandangan lebih luas terkait umur manusia. Buku ini menjelaskan umur manusia terbagi dalam lima fase. Pada setiap fasenya, terdapat batasan, keadaan yang berbeda terkait hal-hal yang diketahui dan tak diketahui manusia. Semuanya dijelaskan dengan singkat dan padat.

Terkait umur atau jangka waktu suatu masa yang kita pahami selama ini yaitu dari kelahiran hingga kematian, dalam buku ini disebut sebagai fase umur kedua. Yaitu umur masa taklif atau masa kewajiban untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhkan larangan Allah, dimana kepatuhannya akan membuahkan pahala, sedangkan pembangkangannya akan menghasilkan dosa.

Di umur kedua ini dijelaskan bagaimana seharusnya yang ditempuh manusia untuk menghabiskan fase umur ini. Apa yang harus dilakukan sehingga memberi manfaat dan kebaikan, bukan memberikan kerugian bagi umur itu sendiri.

Selain umur kedua itu, ada fase umur pertama yaitu yang dimulai dari penciptaan Nabi Adam as dan Siti Hawa as. Lalu, fase umur ketiga adalah masa setelah manusia meninggal dan hidup di alam barzakh hingga nanti dibangkitkan dari kubur. Fase umur keempat adalah masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur hingga diketahui hasil hisab dan menerima buku amalan. Kemudian, fase umur kelima adalah masa umur yang disebut tiada batasnya ketika manusia ditempatkan di surga atau menjadi penduduk neraka.

Tiap fase umur itu memiliki misterinya sendiri-sendiri, dan penulis buku itu, Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menerangkannya dengan gamblang. Tiap-tiap penjelasannya dilengkapi dengan nukilan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits, dan juga perkataan ulama salafush-shalih, sehingga memiliki hujjah yang kuat.

Buku ini membawa pembacanya untuk menelusuri tiap fase umur manusia. Menjelajahi tiap-tiap misteri yang terkandung di dalamnya. Sehingga pembaca dapat merenungi umur manusia yang telah berlalu, serta mengetahui perubahan yang dialami dari satu fase ke fase berikutnya.

Dengan pengetahuan ini, diharapkan pembaca akan dapat memiliki bekal untuk mengarungi samudera misteri umur manusia.

Buku yang diterjemahkan dari judul aslinya “Sabilul-Iddikar wal-I’tibar bima Yamurru Bil Insan wa Yanqadhi Lahu Minal A’mar” memiliki tebal 220 halaman.

Penulisnya sendiri Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sudah tak perlu diragukan lagi kedalaman ilmunya. Beliau tak hanya dikenal sebagai penyusun Ratib al-Haddad dan al-Wirdul-Lathif, namun sekaligus perumus etika dan thariqah kaum Alawiyyin. Beliau juga dikenal sebagai tokoh sufi besar dan seorang yang samgat alim.

Maka tak berlebihan rasanya jika buku ini menjadi salah satu buku yang perlu untuk dibaca. Menjadi salah satu percikan ilmu dari Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kumpulan pengetahuan kita.