Hikmah Alawiyah
Image default
Kabar Mahya

Pesantren Kilat Bersama MAHYA

Banyak cara dilakukan untuk memuliakan Bulan Suci Ramadhan. Selain dengan membaca Al-Quran, i’tikaf di masjid, sedekah, shalat-shalat sunnah dan banyak lainnya. Salah satu dari cara memuliakan Bulan Suci Ramadhan adalah dengan menggelar majelis-majelis ilmu. Apalagi biasanya pada Bulan Suci Ramadhan pondok-pondok pesantren libur.

Untuk itu, sebagai salah satu upaya turut memuliakan Bulan Suci Ramadhan, Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA), membuka Pesantren Kilat. Sekaligus sebagai sumbangsih Majelis untuk ikut mencerdaskan bangsa.

Pesantren Kilat ini akan dilaksanakan di Kantor Mahya, Pasar Minggu, dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan dilaksanakan pada 18-19 Mei dan Gelombang kedua pada 24-25 Mei. Dengan peserta dewasa dan biaya per-orang sebesar 150 ribu rupiah.

Dalam Pesantren nanti peserta akan mendalami kitab Aqidatul Awam dan Khulashah Nurul Yaqin. Kitab Aqidatul Awam merupakan kitab dasar pelajaran akidah. Yang akan menjelaskan tentang akidah dan sifat-sifat Allah.

“Mereka yang mukallaf atau seroang muslim yang telah dikenai kewajiban agama sangat penting mempelajari kitab ini,” kata Ketua Umum Mahya Habib Ahmad bin Novel bi Jindan.

Sementara kitab Khulashah Nurul Yaqin merupakan kitab yang sudah umum dipelajari di banyak pesantren dan madrasah di Indonesia. Bahkan kitab ini bisa dikatakan sebagai kitab wajib dalam pelajaran sirah nabawiyyah. Hingga detik ini tak ada kitab lain yang mampu menggeser posisi kitab ini di madrasah-madrasah di Indonesia.

“Di samping isinya yang ringkas, juga mengandung banyak pelajaran penting terkait pendidikan karakter peserta didik,” kata Habib Ahmad.

Usai mengikuti pesantren kilat ini diharapkan para peserta akan bertambah modal dasar akidahnya. Sehingga akan semakin meningkat keimanannya. Serta dapat mengenal lebih jauh tentang Thariqah Alawiyah.