Hikmah Alawiyah
Image default
Kolom Tamu

NEW Normal dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Oleh :

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si

(Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

New Normal merupakan trading topik yang sedang dibicarakan di Indonesia di tengah Pandemi Covid 19. Bisa dimaknai termin tersebut dengan normalisasi dari pembaharuan kehidupan sebelumnya atau setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga orang-orang bisa bekerja seperti biasanya namun dengan memperhatikan pola hidup bersih dan sehat. Pasalnya kehidupan bersih dan sehat yang menyebabkan Virus Corona tidak menjangkit tubuh seseorang di samping imunitas tubuh dan social distancing.

Sebenarnya umat Islam tidak kaget terhadap kehidupan cara New Normal. Karena mereka terbiasa hidup bersih dan sehat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, “Agama dibangun dengan kebersihan.” Hal ini telah terbiasa bagi muslim dengan berwudhu baik sebelum shalat fardhu maupun menjaga setelahnya.

Di sisi lain, air dari kegiatan bersucipun diperhatikan oleh Nabi Muhammad. Air tersebut tidak boleh terkontaminasi dengan seseuatu apapun. Sebagaimana beliau bersabda, “Allah menciptakan air untuk bersuci yang tidak ada sesuatu terkontaminasi padanya kecuali apa-apa yang membuatnya ia berubah rasanya, warnanya, atau baunya.” Melalui hadis tersebut, umat muslim harus timbul kesadaran untuk menggunakan air tersebut di dalam berwudhu, mandi, dan mencuci tangan.

Kesehatan dan Halalnya makanan juga faktor penting di dalam menjaga imunitas diri seseorang. Karena dengan memperhatikan kedua hal tersebut, seorang muslim taat kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman pada QS al-Baqarah/2:168:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata     bagimu.”

Bahkan ulama salafuna salih melakukan niat, mengicip sedikit garam, dan mencuci tangan sebelum makan. Niat mereka sebelum makan yaitu dengan hidangan yang aku makan maka akan kuat di dalam beribadah kepada Allah Swt. Adapun mengicip garam sebelum makan dipercaya dapat menghindarkan diri dari penyakit dan racun. Sedangkan mencuci tangan sebagai simbol dari menjaga kebersihan. Melalui pola makan yang demikian, para ulama salafuna salih jarang terlihat sakit dan umur mereka panjang.

Mengkonsumi kurma merupakan bagian dari mempertahankan stabilitas imun seseorang. Hal tersebut selalu dilakukan nabi Muhammad Saw  untuk menghindari racun dan virus-virus. Sebagaimana nabi berkata,

من تصبح كل يوم سبع تمرات عجوة لم يضره في ذلك اليوم سم ولا سحر

“Barangsiapa yang setiap hari mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa maka ia tidak terkena racun dan sihir di hari itu”

Terlepas dari perdebatan pro kontra mengenai New Normal yang akan diterapkan masyarakat Indonesia, hendaknya umat muslim menerapkan kehidupan bersih dan sehat. Jika kita menerapkannya maka kita mengikuti sunnah nabi Muhammad Saw. Karena segala sesuatu yang menyiratkan sunnahnya akan memancar keindahan dalam hidup.