Hikmah Alawiyah
Image default
Kabar Mahya

Ngaji Kitab Khulasoh Nurul Yaqin di MAHYA

Para santri membuat lingkaran, di tangan mereka tergenggam kitab Khulasoh Nurul Yaqin. Mereka khusyuk mendengarkan penjelasan Al Habib Muhammad bin Thohir yang membacakan Kitab tentang kisah Nabi Muhammad Saw itu. Begitulah gambaran Pesantren Kilat yang diselenggarakan di kantor Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) di Jakarta Selatan, Sabtu 18 Mei 2019.

Dalam penjelasannya Habib Muhammad bin Thohir menerangkan jika pada kelahiran Nabi Muhammad Saw, banyak sekali tanda-tandanya. Selain kekalahan pasukan Gajah yang berusaha menghancurkan ka’bah, dia bilang ada juga api abadi yang disembah oleh kaum Majusi.

“Api itu sudah bertahun-tahun tak padam, api abadi. Tapi saat Nabi Muhammad lahir, tiba-tiba api itu padam,” kata Habib Muhammad bin Thohir, Sabtu 18 Mei 2019 di kantor MAHYA.

Tak hanya itu. Bahkan paman Nabi yang dikenal menentang Nabi menyebarkan ajaran Islam, Abu Lahab sangat bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Habib Muhammad bin Thohir menceritakan jika saat kelahiran Nabi, budak Abu Lahab bernama Tsuwaibah berlari memberikan kabar itu.

“Karena sangat gembira, Abu Lahab lalu membebaskan budaknya, Tsuwaibah,” kata Habib Muhammad bin Thohir.

Karena begitu gembiranya dengan kelahiran Nabi saat itu, Habib Muhammad bin Thohir mengatakan Allah memberikan ampunan kepada Abu Lahab. Yaitu setiap Hari Senin, hari kelahiran Nabi Muhammad, siksa kubur bagi Abu Lahab dikurangi.

“Abu Lahab yang jahat kepada Nabi aja seperti itu, lalu bagaimana dengan kita yang tiap kelahirannya merayakan maulid?” tanya Habib Muhammad bin Thorir retoris.

Hari itu, Habib Muhammad bin Thohir membacakan kitab Khulasoh Nurul Yaqin Juz 1. Kemudian dilanjutkan buka bersama. Usai buka bersama dilaksanakan shalat Maghrib berjamaah, shalat tasbih, pembacaan ratib, shalat isya’ dan dilanjutkan shalat tarawih.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan kita Khulasoh Nurul Yaqin Juz 1 kembali dan ditutup dengan tanya jawab.

Pesantren kilat gelombang 1 ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Sabtu 18 Mei 2019 dan Ahad 19 Mei 2019. Pesantren di mulai pada pukul 15.00 hingga pukul 21.00. Pesantren ini diikuti lebih dari 25 peserta dengan usia yang beragam. Mulai dari 12 tahun hingga 40 tahun.

Peserta bukan hanya didominasi dari Jakarta, tapi ada juga peserta yang datang dari luar Jakarta seperti Bogor.

Sementara gelombang 2 akan dilaksanakan pekan depan, Sabtu 25 Mei 2019 dan Ahad 26 Mei 2019. Pesantren ini dibuka untuk umum dengan batasan usia minimal 12 tahun.