Hikmah Alawiyah
Image default
Kitab/Buku Baru

Mengenal 4 Macam Sabar

Setiap manusia secara kodratnya mendambakan kebahagiaan. Sedangkan kebahagiaan tergantung kepada seberapa dekat diri kita kepada Allah SWT. Sementara kedekatan kepada Allah SWT tergantung sejauh mana diri manusia mengikuti kebenaran dan menjauhi segala bentuk kebatilan.

Manusia, pada proses mengikuti kebenaran dan menjauhi kebatilan membutuhkan kesabaran, sebab kesabaran adalah pengendali segala urusan. Maka tanpa kesabaran manusia tak akan mampu mengendalikan segala urusannya.

Kesabaran itu terbagi dalam empat macam:

1. Bersabar atas ketaatan.
Kesabaran ini dapat diraih secara batin dengan keihklasan hati yang khusyu’ saat menunaikan ibadah. Sedangkan secara zhahir kesabaran dapat diperoleh dengan meneguhkannya dalam mejalani ketaatan.

Barangsiapa yang sabar maka dia akan diangkat derajatnya hingga dekat dengan Allah SWT. Pada saat sudah dekat dengan Allah SWT maka pada saat itu dia akan merasakan kenikmatan dan kelezatan dalam beribadah yang tak dapat dibayangkan.

2. Bersabar atas Kemaksiaatan.
Kesabaran nomor dua ini secara zhahir bisa diperoleh dengan meninggalkan perbuatan maksiat dan menjauhi tempat-tempatnya. Sedangkan secara batin bisa diperoleh dengan cara membuang pikiran-pikiran yang mengarah ke perbuatan maksiat.

Hal yang dapat memotivasi kesabaran nomor dua ini adalah dengan mengingat ancaman hukuman dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat atas perbuatan maksiat. Barangsiapa yang tekun atas kesabaran ini maka Allah akan menimbulkan rasa benci kepada kemaksiatan.

3. Bersabar atas hal-hal yang menyakitkan.
Kesabaran ini terbagi menjadi dua bagian:

Pertama : Sesuatu yang menyakitkan langsung datang dari Allah SWT tanpa perantara, seperti halnya penyakit, bencana alam, kematian teman dan kerabat. Kesabaran ini secara batin dapat diperoleh dengan tak merasa gelisah dan risau. Sementara secara zhahir, dengan cara tak mengadukannya kepada orang lain.

Cara untuk memotivasi kesabaran ini adalah dengan adanya kesadaran bahwa kejengkelan dalam hati hanya akan menambah beban di hati dan menghapus pahala serta menyebabkan hukuman, serta mengingat keutamaan bersabar atas cobaan dan ujian, juga menyadari bahwa Allah lebih mengetahui mana yang terbaik untuk dirinya.

Kedua : Bersabar dari tingkah laku buruk manusia kepada diri kita, harta dan kehormatan kita. Buah dari kesabaran ini menghilangkan kebencian kepada orang yang menyakiti diri kita, tidak menginginkan keburukan baginya, tidak berdoa yang buruk baginya, dan tidak membalas dendam kepadanya.

Dengan cara bersabar dan berbuat lemah lembut dan memaafkan kepada orang yang sudah menyakiti kita. Cara menumbuhkan kesabaran ini yaitu dengan cara mengenal riwayat tentang keutamaan menahan amarah, sabar atas segala gangguan dan memaafkan kesalahan orang lain.

4. Bersabar menahan syahwat duniawi.
Kesabaran ini akan terwujud sempurna bila mampu menahan diri secara batin terhadap syahwat duniawi dan tak cenderung kepadanya. Sedangkan secara zhahir dengan cara menahan diri dari mengejar kesenangan dunia.

Kesabaran ini dapat tumbuh jika ada kesadaran dalam diri kita bahwa mencari kesenangan dan kenikmatan dunia akan memalingkan kita dari Allah SWT, dan dari beribadah kepada-Nya.

Barangsiapa yang tekun menahan hawa nafsu, maka Allah akan memuliakan dengan menghapus cinta dunia dalam hatinya. Sehingga ia akan menjadi orang yang seperti Arifin Billah bilang, “Aku ingin menyukai sesuatu hanya untuk aku tinggal kesukaan itu sehingga aku tidak menjumpai apa yang aku sukai.”

*Sumber: Buku “Nasehat Untukmu Wahai Saudaraku…”