Di tengah pandemi wabah Covid-19, manusia dilanda ketakutan dan kecemasan. Hal itu bisa dimaklumi, karena wabah ini tak hanya merenggut ribuan nyawa manusia namun juga menyeret perekonomian ke jurang yang cukup dalam sehingga banyak orang yang mengalami kesusahan untuk makan.
Maka momen seperti ini penting dijadikan kesempatan untuk menebar rahmah dan kasih sayang tanpa pandang bulu. Nabi Muhammad SAW juga berpesan, tebarkan kasih sayang, maka nanti Allaah SWT akan mengasihi.
Rahmah dan kasih sayang merupakan fondasi yang ditanamkan oleh guru-guru para habaib. Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim Bin Jindan bercerita bahwa dulu Al-Habiib Salim Bin Jindan pada tahun 1837 berziarah ke Hadramaut. Beliau memegang makam Syekh Ali Baras dan menyampaikan fondasi ramah dan kasih sayang.
Pernah pada suatu kisah Nabi Muhammad SAW mengatakan takut keburukan menimpa dirinya. Namun Sayyidah Khadijah mengatakan kepada Baginda Nabi tak mungkin keburukan menimpa beliau. Mengapa? Sayyidah Khadijah menjawab, sebab dalam hidupnya Rasulullah SAW selalu menyambung tali silaturrahmi, memikul kesusahan orang lain, selalu menjamu tamu, dan bila bencana melanda, Rasulullah SAW yang paling sibuk memberikan bantuan.
Begitulah sifat mulia Rasulullah SAW yang ditegaskan oleh Sayyidah Khadijah, meskipun saat itu belum diangkat menjadi rasul. Bantuan yang diberikan Rasulullah SAW tak pandang bulu, meskipun kepada kaum musyrikin, di saat bencana terjadi Rasulullah SAW tak segan untuk menggulurkan tangannya.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Q.S. At-Taubah: 128)
Artinya apa? Di momen bencana seperti ini, di momen wabah Covid-19 ini, kita patut menebar kasih sayang kepada siapa pun yang membutuhkan, baik kaum muslimin maupun bukan, dengan meneladani Rasulullah SAW. Dengan demikian kita mampu menunjukkan keindahan Islam dengan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Disadur dari:
Ikhtisar Kajian Rutin ‘Spesial Maulid Malam Jumat’
Tema : “Menyikapi Musibah dengan Bertaubat dan Berbagi”
Taushiyah oleh: Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Ahmad bin Husain bin Jindan bin Syekh Abu Bakar bin Salim (Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah)
Sumber Foto : Republika