Hikmah Alawiyah
Image default
Sejarah

Syaikh Umar Al Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf

Nasab Keturunan

Beliau adalah Syaikh Umar Al Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Ghuyur bin Muhammad bin Ali bin Muhammad Sohib Mirbat bin Ali Kholi’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Muhajir bin Isa Rumi bin Muhammad Naqib bin Ali Al Uraidhi bin Jakfar Sodiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Kehidupan dan Pendidikan

Beliau dilahirkan di kota Tarim, Hadramaut, Yaman. Ia dibesarkan dan mendapat tarbiyah dari ayahnya, seorang guru dari para guru di zaman itu yaitu Syaikh Abdurrahman Assegaf. Sejak kecil beliau sudah menunjukan tanda akan menjadi seorang tokoh dan menggantikan ayahnya.

Beliau menuntut ilmu zahir di Hadramaut dan di kota Syihir dari banyak guru diantaranya Syaikh Al Faqih Abu Bakar bin Muhammad Balhaj Bafadhol. Ilmu bathin beliau terima dari ayahnya sendiri hingga mencapai satu kedudukan dan pangkat kewalian Syaikh Abdul Qadir Jailani.

Cepat Dalam Hafalan dan Kuat Dalam Ingatan

Syaikh Umar Muhdhor adalah seseorang yang cepat dalam menghafal dan kuat dalam ingatan. Beliau menghafal Al Qur’an dari kecil dan kitab Minhaj Imam Nawawi di luar kepala seperti mudahnya menghafal surat Al Fatihah. Bahkan disaat menghafal, beliau menutup halaman hafalan selanjutnya karena khawatir akan terhafal semuanya.

Kisah ini terjadi seperti kisah Imam Syafi’i. Beliau hampir-hampir bisa menghafal kitab Tanbih dan Tafsir Al Haqaiq karangan Imam As Sulaimi. Juga Ihya Ulumuddin karangan Imam Ghazali karena selalu membaca dan mempelajari kitab tersebut.

Ibadah dan Mujahadah

Tidaklah seseorang mencapai kedudukan yang tinggi dan mulia dari Allah Swt. kecuali dengan berkat kesabaran dan mujahadah yang kuat. Syaikh Umar Muhdhor adalah orang yang kuat ibadah sehingga mampu berzikir sebanyak 1000 kali menyebut Ya Latif Ya Hafiz dalam sekali tarikan nafas saja.

Bahkan hal ini menular kepada khadim beliau, Juraid, yang mampu membaca Ya Latif Ya Hafiz sebanyak 700 kali dalam 1 tarikan nafas, dan diriwayat lain 500 kali, seperti yang ditulis Sayyid Muhammad Abu Bakar Syili dalam kitab Masyra’ Rawi.

Selama 30 tahun beliau menahan diri tidak makan kurma karena beliau sangat gemar makan kurma. Selama 5 tahun beliau tidak memakan makanan enak kegemaran penduduk setempat.

Sebagaimana yang dikisahkan menantu beliau, Syaikh Abdullah Al Idrus. Selama 40 hari dalam perjalanan ibadah haji, beliau juga tidak mengambil makanan apa-apa. Beliau berziarah ke kota Mekkah dan Madinah menemui Rasulullah Saw. kekasih yang paling dicintanya.

Kisah dan Peristiwa

Al Faqih Al Allamah Al Waro’ Abdullah bin Abdurrahman Bafadhol mengatakan beliau meriwayatkan dari ayahnya bahwa beliau mengfahal 80 kisah nyata yang ada pada Syaikh Umar Muhdhor diantaranya: beliau mengeluarkan buah kurma bukan pada musimnya, binatang dan benda mati mengerjakan perintah dan larangannya, doanya mudah dikabulkan sehingga orang ramai berkunjung meminta doanya, dan beliau cepat memberikan pertolongan bagi mereka yang bertawassul kepadanya baik di daratan maupun di lautan.

Umar Al Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf wafat dalam keadaan sujud saat shalat zuhur di hari Senin 2 dzulqaidah 833H dan dikuburkan di Zanbal, bersebelahan dengan makam anak saudaranya yaitu Syaikh Ali bin Abu Bakar Sakran. Syaikh Ali merupakan pengarang kitab Birqatul Masyiqah yang merupakan kitab pertama yang dikarang Sadah Baalawi.

Beliau hanya meninggalkan 4 orang anak perempuan yaitu Aisyah, Fathimah, Maryam, dan A’lawiyah. Nasab Al Muhdhor sekarang bukan dari beliau tetapi melalui Syaikh Umar Al Muhdhor bin Abu Bakar bin Salim, Maula Inat.

Sumber:
Nasri, Irfan Nazhan Mohd. 2016. Tarim dan Sekitarnya, Kota Ahli Bayt dan 1001 Auliya. Hadramaut. PERMAYA.