Hikmah Alawiyah
Image default
Kabar Mahya

Digelar di Unindra, Diskusi “Ngobrolin Islam Kita” Disambut Hangat Mahasiswa

Jakarta(MAHYA) – Program “Ngobrolin Islam Kita” kali ini berbeda dari biasanya. Penyelenggaraaan kali ini Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) bekerjasama dengan DKM Universitas Indraprasta PGRI dan dilaksanakan di Kampus B Unindra, Jakarta Timur, pada Selasa (25/02) sore.

Tema utama diskusi “Ngobrolin Islam Kita” sebagaimana disampaikan narasumber utama Husein Ja’far Al Hadar, adalah tentang bagaimana Islam menjadi solusi bagi pemeluknya. “Persoalan penting dalam berIslam kita adalah bagaimana memberikan pemahaman bahwa Islam adalah agama yang memberikan solusi bagi pemeluknya, bukan malah menjadi persoalan baru bagi yang memeluknya,” ujarnya.

Menurut pria yang kerap disebut ‘Habib Milenial’ ini, kecenderungan tentang hal tersebut sekarang telah menggejala di kalangan masyarakat modern. Karenanya, menurut beliau, pada konteks masa sekarang, aspek ahlak menjadi aspek yang sangat penting untuk diajarkan dan disebarkan. “Nabi Muhammad SAW diutus pertama-tama adalah untuk memperbaiki ahlak manusia, bukan langsung menerapkan aturan-aturan atau hukum agama (fiqih),” katanya.

Beliau juga menjelaskan, agama pada dasarnya bermuara pada akhlak. Begitu pun dengan ibadah-ibadah yang dilakukan umat muslim, seperti shalat, puasa, membayar zakat dan Haji. Menurutnya semua itu untuk membina umat Islam kepada akhlak yang baik. “Jadi akhlak itu diterapkan bersamaan dengan hukum, bukan hanya bisanya menghukumi,” katanya. Akhlak itu sendiri lanjut Habib Husein, harus dimulai dari diri sendiri, karena itu akhlak butuh keteladanan. Dan tauladan ahlak yang paling utama adalah Nabi SAW.

Diskusi yang dimulai setelah shalat Ashar berjamaah itu berlangsung cair. Sejumlah pertanyaan, kegelisahan, bahkan ‘curhat’ dari peserta, tersampaikan dengan ringan, bahkan tak jarang diiringi guyonan yang segar. Yayat Suratmo, perwakilan MAHYA yang bertindak sebagai moderator juga turut menyampaikan sejumlah kegelisahan yang kemudian dikupas secara bersama-sama.

Konsep “Ngobrolin Islam Kita” memang dikemas sebagai diskusi yang terbuka dan setara, bukan seperti pengajian antara guru dan murid. Habib Husein Jafar mengungkapkan, dirinya ingin hanya menjadi pemantik tema. “Sebab saya ingin mendorong terbukanya ruang berpikir teman-teman untuk mendiskusikan persoalan-persoalan keberagamaan untuk mendapatkan pengetahuan secara bersama-sama, jadi sama-sama pintar, sama-sama tercerahkan,” pungkasnya.

Pada akhir pekan ini, Sabtu (29/02), diskusi “Ngobrolin Islam Kita” kembali akan diselenggarakan di Sekretariat MAHYA di bilangan Kalibata Jakarta Selatan. Akan hadir sebagai bintang tamu Savic Ali, Direktur NU Online yang juga penggiat media sosial. Untuk menghadiri acara ini pembaca bisa mengikuti informasi di media sosial MAHYA.(bil/yas)