Hikmah Alawiyah
Image default
Hikmah Kisah Kaum Shalihin

Menggunakan Dakwah untuk Mencari Keuntungan Duniawi Adalah Penyalahgunaan yang Serius

Sebuah foto lawas Habib Umar bin Hafidz di masa awal berdakwah di wilayah Bayda Yaman, membuat seorang Habib Ali Al-Jufri mengambil beberapa pelajaran penting. Dalam foto tampak semuanya masih sederhana. Belum ada fasilitas-fasilitas yang sekarang mudah di dapat.

 

Menurut Habib Ali Al-Jufri, pelajaran yang di dapat yakni, pertama, dakwah tidak dibangun di atas banyaknya pengikut dalam suatu kegiatan dan dukungan media (tanpa meniadakan pentingnya kedua hal ini), tetapi dakwah adalah bagaimana menghampiri orang-orang, menghabiskan waktu bersama mereka, dan mengajari mereka dasar-dasar agama.

Banyak anak muda sekarang melihat ulama-ulama besar ketika sudah terkenal dan populer, tanpa melihat perjuangan mereka ketika memulai berdakwah dari nol. Akhirnya mereka menganggap dakwah ke akar rumput tidak menarik dan ingin terjun langsung ke pekerjaan dakwah dalam skala besar. Tidak ingin terlibat dalam dakwah akar rumput adalah tanda bahwa kita hanya mementingkan ketenaran dan status, sembari mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk menjangkau lebih banyak orang.

 

Pelajaran kedua adalah pintu-pintu dakwah tidak akan dibuka bagi mereka yang mementingkan keuntungan materi dan yang hubungannya dengan manusia didasarkan pada pencariannya. Hanya mereka yang tidak mencari keuntungan duniawi yang akan dimuliakan dengan karya dakwah yang sebenarnya.  Andaikan ada keuntungan materi datang kepada mereka, mereka dapat mengambilnya dengan cara yang benar, tanpa membuat dakwah mereka bergantung padanya. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang mungkin saja terjadi beberapa orang muda yang sedang menempuh jalan dakwah, berfokus pada keuntungan finansial dan mengabaikan esensi dakwah.

 

Mereka mungkin mengambil hal ini karena melihat ulama-ulama mapan yang mungkin dikaruniai juga oleh Allah dengan kekayaan.  Akan tetapi, mereka lupa, keadaan para ulama ini di masa awal mereka dan bahwa ketentuan ada di tangan Allah, dan perlu ditekankan bahwa menggunakan dakwah untuk keuntungan duniawi adalah penyalahgunaan yang serius dari satu hal yang seharusnya mulia.  Para ulama mapan ada yang diberikan kekayaan oleh Allah, namun perlu diingat, mereka tidak mencarinya dari jalan dakwah  dan hati mereka juga tidak terikat keduniawiannya.

 

Kita juga belajar bahwa mengajarkan dasar-dasar agama kepada orang-orang adalah kunci dari karunia dan pembukaan ilahi. Imam Ali bin Muhammad al-Habashi berkata: “Saya tidak melihat jaring yang lebih efektif dalam menangkap karunia yang sangat besar dan pengetahuan ilahi daripada memanggil orang-orang biasa kepada Allah.” Semoga Allah membuka hati kita, memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang agama, menjadikan kita orang-orang yang ikhlas menyeru kepada-Nya dan hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.

 

(diterjemahkan secara bebas dari : muwasala.org)