Hikmah Alawiyah
Image default
Kitab/Buku Baru

Mendidik Anak dengan Benar

Pendidikan menjadi modal utama bagi anak-anak untuk menempuh masa depan mereka. Modal itu pertama kali diperoleh dari lingkup keluarga, sehingga pola pendidikan dari keluarga menjadi sangat penting. Seperti sebuah hadits yang umum dikenal di kalangan umat Islam, “Tidaklah terlahir seorang bayi kecuali ia dalam keadaan fitrah (suci), namun kedua orang tuanya yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi.”

Kemudian, bagaimana seharusnya keluarga memberikan pendidikan dengan benar kepada anak-anak mereka? Al-Habib al-Allamah Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh menjelaskan bahwa pendidikan pertama kepada anak haruslah mengarahkan mereka kepada Allah SWT.

Menurut Habib Umar, pendidikan dalam bahasa Arab memiliki makna sebagai sebuah nutrisi, pengembangan, memperbanyak sesuatu, meluruskan dan memperbaiki. Tujuan dari pendidikan itu adalah untuk memperbaiki jiwa dan akal agar mendengar dan memahami seruan Allah SWT. Selanjutnya dapat mengamalkannya dalam masyarakat.

Ibarat tubuh, nutrisi akan memberikan perkembangan yang sehat dan baik bagi jasad. Sebaliknya tanpa nutrisi maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Begitu pun pendidikan, jika diberikan dengan benar kepada anak, maka masa depan anak akan tangguh dari berbagai macam virus dunia, sehingga menjadi kuat dan sehat.

Kesimpulannya, arti seseorang yang terdidik adalah mereka yang jiwa dan akalnya memahami seruan Allah dan melaksanakan itu semua dalam kehidupan kesehariannya. Selanjutnya, jika anak-anak menerapkan hasil didikan dari keluarga di lingkungannya maka akan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Sebaliknya, seorang yang tak terdidik adalah mereka yang tak memahami seruan Allah dan melaksanakan semua seruan-Nya, walaupun ia seorang anak yang memiliki nilai pendidikan formal yang tinggi.

Nah, agar jiwa dan akal anak-anak mampu untuk memahami seruan Allah dan melaksanakan itu semua, dibutuhkan kekuatan iman. Sebab, iman adalah pondasi untuk mendirikan amal saleh. Jika rapuh pondasi amalnya, meski terlihat bagus dan kokoh amal itu tetap saja rentan, mudah goyah dan banyak celah. Tapi jika kuat pondasinya maka bangunan amalnya itu tangguh, sehingga dampak positifnya akan terasa bagi masyarakat sekitar.

Maka pendidikan keimanan kepada Allah SWT sejak dini menjadi hal pertama yang wajib diberikan orang tua kepada anak-anak mereka. Ini menjadi sangat penting bagi kelangsungan masa depan anak dan masyarakat sekitar.

Sebab keburukan yang terjadi kepada manusia saat ini disebabkan oleh orang tua yang melalaikan pendidikan. Atau bisa jadi juga karena orang tua yang gagal fokus atas pendidikan anak, sehingga anak dididik bukan agar jiwa dan akalnya memahami seruan Allah tapi dididik selain itu. Akibatnya amalnya rapuh, dunianya rentan, karena tak memiliki pondasi iman yang kuat.

Habib Umar menegaskan bahwa permasalahan Islam pada zaman ini karena lemahnya pendidikan. Sehingga keburukan yang ada pada masyarakat Islam disebabkan oleh orang tua yang melalaikan pendidikan. Yaitu mendidik anak-anak mereka agar jiwa dan akalnya memahami seruan Allah SWT dan bukan seruan dari selain-Nya.

*Sumber: Buku “Medidik anak dengan benar”, karya al-Habib al-Allamah Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz.