Hikmah Alawiyah
Image default
Kitab/Buku Baru

Mendidik Anak Bagi Orang Tua Beriman

Setiap orang tua pasti menginginkan kehidupan anak-anak mereka jauh lebih baik daripada diri mereka sendiri. Karena itu banyak orang tua yang mempersiapkan masa depan anak mereka sejak dini. Misalnya memilihkan sekolah yang terbaik, memberi makanan terbaik, memberikan berbagai fasilitas untuk pendidikannya hingga harus mengambil pelajaran tambahan di luar sekolah.

Mendidik anak-anak seperti itu tak ada salahnya, bahkan mungkin sebagian besar dari kita seperti itu. Namun sayangnya, hal yang seperti di atas hanya akan membangun masa depan anak pada bagian kulit saja. Pendidikan seperti itu hanya berfokus kepada masa depan fisik dan tak menyentuh jiwanya sama sekali. Kalau pun memiliki kesadaran untuk mendidik jiwa, itu sangat kecil.

Sementara orang-orang beriman, menurut al-Habib al-Allamah Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, akan fokus mendidik jiwa anak-anak mereka. Sebab hal itu akan mengantarkan anak-anaknya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Begitulah menurut Habib Umar beda mendidik anak antara mereka yang beriman dan tak beriman. Mereka yang beriman akan berfokus untuk membangun jiwa anak-anak mereka, sehingga kelak di kemudian hari mereka akan terselamatkan di dunia dan juga akhirat. Namun mereka yang tak beriman akan lebih fokus kepada pendidikan fisik belaka.

Apa yang disampaikan oleh Habib Umar tak jauh beda dengan apa yang disuarakan oleh para founding father Indonesia. Seperti dalam penggalan lirik lagu “Indonesia Raya”, “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, untuk Indonesia Raya”. Itu artinya meminta kita untuk membangun jiwa anak-anak lebih dulu baru membangun fisik atau bagian materi mereka.

Karenanya sebagai orang tua, mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan anak-anak mereka dari api neraka. Sebab baik dan buruk perilaku anak tergantung dari bagaimana orang tua mendidik mereka sejak dini.

Sayangnya tak semua orang tua menyadari tanggung jawab ini. Banyak orang tua yang lebih fokus kepada pembangunan fisik daripada jiwa. Banyak orang tua takut anaknya tak mendapatkan hidup yang layak secara materi daripada mengkhawatirkan jiwa mereka kosong dan jauh dari Allah SWT.

Bahkan Habib Umar mengatakan kadar akal seseorang ditentukan oleh perhatian mereka terhadap perkembangan jiwa anak-anak mereka. Yaitu bagaimana mempersiapkan anak selalu dekat dengan Allah SWT setelah sepeninggal mereka.

Perbedaan yang mencolok antara mereka yang beriman dan tak beriman dalam mempersiapkan anak-anak mereka mengakibatkan perbedaan ukuran keberhasilan mendidik di antara keduanya. Mereka yang tak beriman sering kali mengukur keberhasilan pendidikan mereka kepada anak-anaknya dengan materi, misal berapa rumah, kendaraan yang dimiliki, jabatan dan upah yang diperoleh anak-anaknya kelak.

Sementara bagi orang tua yang beriman, ukuran keberhasilan pendidikan mereka kepada anak-anaknya adalah sejauhmana anak-anak mereka menegakkan hal-hal yang diwajibkan Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

*Sumber:
Buku : Mendidik Anak dengan Benar
karya : Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz