Hikmah Alawiyah
Image default
Hikmah Kisah Kaum Shalihin

Keistimewaan Qasidah Burdah

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sering dilengkapi dengan pembacaan Qasidah Burdah. Namun, Qasidah Burdah bukan satu-satunya syair pujian kepada Rasulullah SAW. Ada banyak lagi syair-syair lain yang sering dilantunkan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Hanya saja, keistimewaan Qasidah Burdah karena keunikannya dalam beberapa hal.

Pertama, karena Burdah dianggap sebagai pelopor untuk menghidupkan kembali syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW. Kedua, syair Burdah merupakan sastra tinggi yang sarat dengan pesan etika. Ketiga, syair Burdah tak hanya membicarakan kisah Rasulullah SAW namun juga memberikan berbagai ajaran tasawuf dan pesan moral yang mendalam. Keempat, syair Burdah dianggap memiliki kekuatan gaib sehingga tak jarang dibaca pada saat ada hajat tertentu.

Syiar Burdah semakin istimewa tatkala tak hanya menarik budayawan muslim untuk memberi tanggapan dan mempelajarinya, namun juga menyedot simpati dari pemerhati sastra di Eropa. Karena begitu dikagumi, syair cinta Rasulullah ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.

Para ahli yang meneliti sastra Islam termasuk Burdah menyatakan betapa pentingnya sastra Islam dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pernyataan ini didasari oleh beberapa hal di antaranya:

Pertama, karena sastra Islam bersumber dari nilai-nilai kebenaran abadi yaitu nilai keislaman. Jika suatu sastra bersumber dari sesuatu yang abadi maka ia juga akan bertahan lebih lama. Kedua, “keabadian” karya itu karena ia difungsikan oleh pengarangnya sendiri maupun masyarakat penerimanya. Maka sebuah karya akan abadi jika karya itu berfungsi di masyarakat.

Ketiga, karya sastra Islam telah memberikan sumbangsih yang cukup berharga bagi karya sastra di Indonesia, terutama terkait dengan isinya. Sumbangsih itu akan terus berkembang dan semakin banyak jika sastra Islam semakin dalam dipelajari dan digali lebih jauh. Dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi Islam di Indonesia.

*Sumber: Majalah Alkisah No.04/22 Feb – 7 Maret 2010, Rubrik “Kisah Utama”